eorang pembuat tembok atau seorang pembuat jalan?

on Kamis, 04 Agustus 2011
Apakah Anda menganggap diri Anda sebagai seorang pembuat tembok atau seorang pembuat jalan? Tiap orang dari kita selama hidup ini membuat tembok atau membuat jalan. Bagaimana Anda melihat diri Anda sendiri? Saya pernah membaca sajak pendek oleh Evelyn Hartwich yang menyatakan ini dengan cara yang sangat sederhana dan sangat indah ketika ia mengatakan:

“Orang Romawi membuat jalan yagn besar agar supaya orang-orang dapat saling berjumpa. Namun mereka juga membuat tembok, untuk memisahkan orang-orang secara aman. Berabad-abar telah berlalu dan dalam kekalahan tembok-tembok tersebut telah ambruk, namun jalan itu tetap bertahan.”

Apakah Anda membuat jalan, jalan mental, sehingga Anda dapat berjumpa dengan orang lain dan berbagi diri dengan mereka? Ataukah Anda membangun tembok-tembok mental yang memisahkan Anda dari orang lain? Saya kita semua usaha dan semua bahan materi yang diperlukan untuk membuat tembok pemisah dar orang lain merupakan pemborosan tenaga dan bahan, karena tembok itu tidak akan pernah tetap berdiri.

Kenyataannya ialah bahwa kita ini makhluk-makhluk spiritual, diciptakan dalam kesatuan spiritual dengan seluruh jiwa kemanusiaan dan bahwa tembok-tembok manusia kita yang lemah tidak akan pernah dapat berdiri untuk selama-lamanya. Namun jalan itu, itu cerita yang lain akan berada selamanya. Apakah Anda membuat jalan yang menghubungkan Anda dengan orang-orang lain, jalan raya yang hebat, urat nadi komunikasi intelektual dengan orang-orang yagn masuk dlam kehidupan Anda sehari-hari dalam bisnis; apakah Anda mempunyai komunikasi ini yang leibh penting dari kontak bisnis Anda?

Bagaimana tentang jalan besar untuk berbagai perasaan? Apakah Anda membuat jalan dari jantung Anda menuju jantung orang lain, jalan untuk pengertian bersama, jalan untuk berbagai kebahagiaan, berbagai penderitaan, hati yang bersatu dalam keberanian bersama? Apakah Anda membangun jenis-jenis jalan besar ini, atau jalur-jalur kecil kasih sayang dan pengertian? Jalan-jalan yang ini tidak memerlukan kata-kata untuk melicinkannya. Mereka adalah jalan-jalan kecil yang diselimuti dengan dedaunan terdiri dari senyuman, suatu sentuhan, atau suatu pandangan yang mengatakan, “Saya tahu, saya mengerti, saya cinta Anda.” Apakah Anda membuat jalan-jalan kecil seperti ini, karena mereka abadi. Tak ada yang dapat merusak mereka.

Sisihkan waktu Anda hari ini untuk menentukan apakah Anda akan membangun tembok-tembok dengan tenaga manusia yang dibuang-buang, usaha mental yang dibuang-buang, bahan spiritual yang dibuang-buang, dalam suatu usaha untuk memisahkan diri dari sesama manusia, atau memutuskan apakah Anda akan membuat jalan-jalan besar intelektual untuk kesenangan mental bersama, jalan-jalan luas emosional untuk pengalaman bersama dan jalan-jalan kecil yang diselimuti dedaunan untuk kesatuan spiritual yang tak terucapkan. Ketika Anda memutuskan untuk membangun dengan proses-proses pikiran Anda, anda akan mempersiapkan sifat dari dunia Anda. Bisa dunia terdiri dari tembok-tembok yang membatasi Anda atau suatu dunia terdiri dari jalan-jalan diman aAnda dapat bepergian menuju kesenangan yang langgeng. Pilihan terserah kepada Anda.

0 komentar: